For sale
Grab your Emo Comments at Jhocy
252150794d375cfac975dc386520dbc036c
Grab your Friendship Scraps at Jhocy
26539884377f80cdb07e627d42b91f9808e
Find your Friendship Graphics at Jhocy
Angels heart
Find more Emo Graphics at Jhocy

Minggu, 06 November 2011

Dongeng Si Lundu

Dahulu ada seorang putre raja bernama Si Lundu Nipahu. Ia seharusnya hidup berbahagia sebagai seorang pangeran bersama keluarga istana. Namun bencana datang melanda. Pamannya mengadakan kudeta dengan membunuh raja, ayah Si Lundu terbunuh. Si Lundu juga dikejar-kejar pamannya untuk dibunuh. Karena pemuda ini mewarisi cincin kerajaan pewaris tahta. Maka pemuda ini melarikan diri ke hutan.
Pada suatu hari karena sudah amat lelah berjalan melintasi hutan rimba, Si Lundu duduk beristirahat di bawah pohon kayubesar yang rindang daunnya. Tiba-tiba di hadapannya melintas seekor ulardengan membawa seekor katak di mulutnya.
Katak itu menjerit-jerit kesakitan. Suaranya sangat memilukan hati.

Si Lundu Nipahu bangkit segera mengejar ular itu. Dengan sepotong kayu, Si Lundu Nipahu menekan kepala ularitu sehingga katak yang ada di mulutnya terlepas dan cepat-cepat melompat melarikan diri.
"Terimakasih anak muda, aku tak akan melupakan budi baikmu tadi."kata si katak dari kejauhan.
Si Lundu Nipahu tersenyum mendengar ucapan katak ajaib yang bisa bicara itu.
Kemudian Si Lundu Nipahu duduk kembali ke tempat semula di bawah pohon kayu besar itu. Baru beberapa saat ia duduk, ular yang tadi dijepitnya dengan kayu tiba-tiba muncul dihadapannya. Sebelum sempat berbuat sesuatu, Si Lundu Nipahu mendengar ular itu berkata, " Hai anak muda, mengapa engkau lepaskan katak mangsaku tadi?" Melihatular itu pandai berbicara, Si Lundu Nipahu jadi terkejut. Ia mulai ketakutan.
"Hai anak muda! Jawab pertanyaanku. Kalau tidak kau akan kubunuh," ular itu berkata lagi.
Dengan gemetar karena takut, Si Lundu Nipahu berkata, "Maaf, aku mesti melepaskan katak itu karena ayahku menasihatkan bahwa aku wajib menolong siapa saja yang sedang dalam keadaan terjepit. Kalau aku tidak melepaskan katak itu, berarti aku tidak mematuhi nasihat ayahku dan melanggar kewajibanku."
"Kalau begitu, kau juga wajib menolongku karena aku juga sedang dalam keadaan terjepit. Aku akan mati kelaparan kalau katak mangsaku itu tidak segera kau ganti." kata ular itu.
"Apa yang arus ku berikan untuk penggantinya?" tanya Si Lundu Nipahu dengan ketakutan.
"Potonglah daging pahamu sebesar katak itu, dan berikan kepadaku," jawab ular itu tegas.
Karena tidak di beri pilihan lain, Si Lundu Nipahu terpaksa memenuhi permintaan ular itu.
Si Lundu Nipahu merasa kesakitan sekalipada saat ia memotong daging pahanya. Dan darah deras bercucuran dari lukanya.
Setelah mengambil potongan daging paha Si Lundu Nipahu, ular berbisa itu pun cepat-cepat menjalar ke dalam semak-semak, sedangkan Si Lundu Nipahu tergeletak kesakitan. Luka di pahanay makin banyak menguncurkan darah.
"Aduh sakitnya, siapa kini yang menolongku...?" desah Si Lundu.
Beberapa saat kemudian, masih dalam keadaan kesakitan, Si Lundu melihat ular itu datang kembali mendekati Si Lundu Nipahu dengan membawa selembar daun kayu di mulutnya. Si Lundu Nipahu menjerit karena disangka ular itu akan mematuknya. Tetapi tiba-tiba ia mendengar ular itu berkata, "Hai anak muda, ambil daun kayu di mulutku ini, dan tempelkan ke luka di pahamu itu."
Si Lundu Nipahu segera melakukan apa yang dikatakan ular itu. Begitu dun itu menyentuh luka di pahanya, luka itu pun sembuh dan tak berbekas sama sekali. Si Lundu benar-benar kaget melihat kenyataan ini.
Si Lundu Nipahu mendengar pula ular itu berkata. "Karena aku seorang pemuda yang menaati nasihat orang tua, dan senantiasa pula menjalankan kewajibanmu tanpa ragu, kau berhak memiliki daun penyembuh itu. Simpanlah baik-baik. Daun itu dapat menyembuhkan penyakit apa saja."
Selesai berkat demikian, ular itu pun segera menghilang ke dalam semak-semak.
Setelah beberapa minggu meneruskan pengembaraanya, Si Lundu Nipahu tiba di suatu kerajaan besar. Ia menumpang di rumah seorang perempuan tua yang tak punya suami dan anak. Perempuan tua itu amat sayang kepada Si Lundu Nipahu karena budi baiknya. Pada suatu malam perempuan itu menceritakan kepada Si Lundu Nipahu bahwa putri tunggal raja di negeri itu sudah lama sakit parah.
Keesokan harinya, Si Lundu Nipahu diam-diam pergi ke istana. Melihat penampilannya yang halus dan sopan ia dipercaya memasuki istana raja. Baginda raja langsung menyukai Si Lundu yang dianggap punya tatakrama adat istiadat istana kerajaan itu.
Atas izin raja ia mencoba mengobati penyakit tuan putri. Begitu daun penyembuh itu disapukan Si lundu ke kening sang putri, gadis yang amat rupawan itu pun segera sembuh. Sang raja amat takjub melihatnya.
Si Lundu mneceritakan siapa sebenarnya dirinya. Mengetahui hal ini raja sangat gembira. Lalu sang putri dan Si Lundu pun dinikahkan, dan mereka hidup bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar